Tahukah Anda?
Melekat pada 2 hal yang tidak populer, tidak terkenal dan tidak keren memang makan hati kadang. Di awal kuliah dulu (ga mau nyebutin tahun...malu..hehe) setiap perkenalan dan saya bilang saya dari Grobogan, spontan dahi kawan-kawanku mengkerut sambil balik tanya "Grobogan itu dimana? Jawa Timur bukan?"...dll... Dan entah berapa banyak saya berkenalan sebanyak itu pula saya mempromosikan my hometown (halah..) GROBOGAN..sedikit sekali yang sudah tahu dimana GROBOGAN itu tepatnya. Itu yang pertama. Yang kedua (boleh dibilang lebih pahit) yaitu saat bertemu teman-teman di kampung lantas bertanya "Emm Untirta? Dimana ya? Negeri bukan?"..dll...
2. Menjelang masuk Untirta
Saya minta ijin ibu saya untuk masuk bimbingan belajar. Sebenarnya sudah telat karena bimbingan intensif SPMB sudah dimulai dimana-mana. Saya masuk bimbel Nurul Ilmi. Tidak banyak yang bisa saya ceritakan pada masa ini. Yang jelas saya tidak lagi di rumah. Saya kost di Purwodadi.
3. Masuk Untirta
Saya tahu Untirta dari mas Edi (my big beloved brother) yang saat itu ditugaskan di Labuan Pandeglang. Saya ikut ujian SPMB di Semarang dan ikut yang IPC. Teknik Industri adalah pilihan pertama saya, dan diterima. Saat membaca koran bahwa diterima saya bingung sendiri. Tidak lain adalah bingung mencari berkas apa saja yang harus saya bawa untuk registrasi. Ga lucu kan kalau ada yang lupa atau ga lengkap setelah jauh2 datang. Saya akses situsnya (waktu itu www.untirta.net)ga ada keterangan dan (sumpah) situsnya itu jelek banget, informasinya basi semua. Saya telepon pada jam kerja ga nyambung. Saya kirim faks ga tahu sampai apa ga. Akhirnya saya memilih jalan saya sendiri. Saya mengumpulkan berkas2 yang dibutuhkan sama dengan kampus2 lokal Jateng. Disinilah uniknya. Salah satu berkas yang saya bawa adalah SKCK. Ketika registrasi di Untirta ternyata ga ada syarat SKCK. Tapi saya serahkan SKCK saya. Keesokan harinya ada pengumuman tambahan harus melampirkan SKCK.. Haha banyak yang balik ke kampung mengurusnya..
4. Groby
Di Untirta ini kemudian saya mendapat gelar baru. GROBY.. Saya sudah tak ingat siapa memulai gelar itu. Yang jelas itu terkait dengan asal saya yang tidak populer GROBOGAN. Bahkan ketika ada mahasiswa baru bernama Ahmad Zainudin (Teknik Mesin '06) dari GROBOGAN juga mendapat gelar yang sama. Groby.. Groby ini bahkan lebih pouler dari nama asli saya atau Zein.
5. Menjelang lulus
Malas ah
6. Grobogan dimana?
Langsung saja deh..situs Pemda klik disni.. Sejarah, geografis dll klik disini
Gitu aja deh... ga penting? yo ben..
memriahkan :
Melekat pada 2 hal yang tidak populer, tidak terkenal dan tidak keren memang makan hati kadang. Di awal kuliah dulu (ga mau nyebutin tahun...malu..hehe) setiap perkenalan dan saya bilang saya dari Grobogan, spontan dahi kawan-kawanku mengkerut sambil balik tanya "Grobogan itu dimana? Jawa Timur bukan?"...dll... Dan entah berapa banyak saya berkenalan sebanyak itu pula saya mempromosikan my hometown (halah..) GROBOGAN..sedikit sekali yang sudah tahu dimana GROBOGAN itu tepatnya. Itu yang pertama. Yang kedua (boleh dibilang lebih pahit) yaitu saat bertemu teman-teman di kampung lantas bertanya "Emm Untirta? Dimana ya? Negeri bukan?"..dll...
Supaya lebih jelas begini ceritanya:
1. Sebelum masuk Untirta
Setelah lulus SMA seperti kebanyakan orang saya mengikuti SPMB (nama waktu itu), Ujian masuk STAN dan UM UGM..Semuanya tidak ada yang lolos. Saya kemudian putuskan untuk nganggur dulu, tidak masuk swasta seperti kebanyakan orang. Selama menganggur setahun saya 6 bulan ikut sepupu saya membuat tempe kripik, dimana pada bulan-bulan pertama jari kiri saya sering teriris. Empat bulan berikutnya saya dirumah mengasuh dua adik lelaki (umur 4 dan 2 tahun). Saya benar-benar menggantikan peran ibu setiap pagi selama 4 bulan itu. Saya bahkan masih ingat urutannya, bakda subuh, membuat api di dapur (pakai kayu), mencuci beras lalu menanaknya, menunggu nasi masak sambil mencuci piring, menyapu lantai, bersihin kandang kambing, bangunin 2 adik yang gede (untuk sekolah), bikin lauk, rendam baju kotor, bangunin 2 adik kecil, mandiin mereka, handukin, minyak kayu putih, bedakin, ganti baju, nyuapin, suruh mereka main, nyuci baju. Begitulah.. Kemana ibu saya? ke pasar. (Mungkin agak melo tapi saya menangis ketika nulis bagian ini)..4 bulan yang waktu itu saya rasa paling berat sekarang saya rasa menjadi bagian paling indah dalam hidup saya..Paling berat karena saya tidak punya gambaran yang pasti untuk masa depan, satu-satunya yang saya lakukan untuk masa depan saat itu hanyalah berlatih menyelesaikan soal2 SPMB (saya menyelesaikan lebih dari seribu soal Fisika. Paling indah karena 4 bulan itulah momen kedekatan saya dengan adik2 saya dan menjadi saat saya merasa berarti buat mereka dan keluarga. Karena pada fasa-fasa berikutnya saya lebih banyak merepotkan dan membuat susah.2. Menjelang masuk Untirta
Saya minta ijin ibu saya untuk masuk bimbingan belajar. Sebenarnya sudah telat karena bimbingan intensif SPMB sudah dimulai dimana-mana. Saya masuk bimbel Nurul Ilmi. Tidak banyak yang bisa saya ceritakan pada masa ini. Yang jelas saya tidak lagi di rumah. Saya kost di Purwodadi.
3. Masuk Untirta
Saya tahu Untirta dari mas Edi (my big beloved brother) yang saat itu ditugaskan di Labuan Pandeglang. Saya ikut ujian SPMB di Semarang dan ikut yang IPC. Teknik Industri adalah pilihan pertama saya, dan diterima. Saat membaca koran bahwa diterima saya bingung sendiri. Tidak lain adalah bingung mencari berkas apa saja yang harus saya bawa untuk registrasi. Ga lucu kan kalau ada yang lupa atau ga lengkap setelah jauh2 datang. Saya akses situsnya (waktu itu www.untirta.net)ga ada keterangan dan (sumpah) situsnya itu jelek banget, informasinya basi semua. Saya telepon pada jam kerja ga nyambung. Saya kirim faks ga tahu sampai apa ga. Akhirnya saya memilih jalan saya sendiri. Saya mengumpulkan berkas2 yang dibutuhkan sama dengan kampus2 lokal Jateng. Disinilah uniknya. Salah satu berkas yang saya bawa adalah SKCK. Ketika registrasi di Untirta ternyata ga ada syarat SKCK. Tapi saya serahkan SKCK saya. Keesokan harinya ada pengumuman tambahan harus melampirkan SKCK.. Haha banyak yang balik ke kampung mengurusnya..
4. Groby
Di Untirta ini kemudian saya mendapat gelar baru. GROBY.. Saya sudah tak ingat siapa memulai gelar itu. Yang jelas itu terkait dengan asal saya yang tidak populer GROBOGAN. Bahkan ketika ada mahasiswa baru bernama Ahmad Zainudin (Teknik Mesin '06) dari GROBOGAN juga mendapat gelar yang sama. Groby.. Groby ini bahkan lebih pouler dari nama asli saya atau Zein.
5. Menjelang lulus
Malas ah
6. Grobogan dimana?
Langsung saja deh..situs Pemda klik disni.. Sejarah, geografis dll klik disini
Gitu aja deh... ga penting? yo ben..
memriahkan :
No comments:
Post a Comment